Kali ini saya akan memposting tentang penyimpangan seksual. Ini hanya sekedar pengetahuan. Mohon maaf kepada pembaca yang merasa tidak enak terhadap kalimat kalimat yang mengarah ke pornografi. Saya tidak bermaksud untuk memposting hal yang berbau negatif kepada anda. Tapi ini hanya sekedar pengetahuan sebagai antisipasi terhadap lingkungan sekitar. Check It Out!
Penyimpangan Seksual
Penyimpangan
seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan
kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh
orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab
terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman
sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Berikut ini
macam-macam bentuk penyimpangan seksual:
1. Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS.
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS.
2. Sadomasokisme
Sadisme
seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh
bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau
menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari
sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau
disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.
3. Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan kemaluannyanya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan kemaluannyanya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
4. Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual.
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual.
5. Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan.
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan.
6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah
orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang
merangsang dengan anak di bawah umur.
7. Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
8. Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok
9. Necrophilia/Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
10.Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
11.Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
12.Frotteurisme/Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
13.Gerontopilia
Adalah
suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari
kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau
kakek-kakek). Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami
sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia
didesak oleh pasangannya maka ia semakin tidak berkutik, bahkan menjadi cemas.
Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika
ia telah bertemu dengan idamannya (kakek/nenek).
Sebab–sebab atau
faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya tingkah laku itu dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Pengaruh
lingkungan keluarga
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan pondasi primer bagi
perkembangan anak. Banyak bukti menyatakan bahwa tingkah laku asusila dan
kriminal orang tua serta anggota keluarga lainnya memberikan dampak menular dan
infeksius pada jiwa anak–anak. Keluarga merupakan sumber utama atau lingkungan
yang utama penyebab kenakalan remaja yang berupa penyimpangan seksual pada remaja.
Hal ini disebabkan karena anak itu hidup dan berkembang permulaan sekali dari
pergaulan keluarga yaitu hubungan anak dengan anggota keluarga lain yang
tinggal bersama–sama. Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik
dan buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak, faktor keluarga yang
menyebabkan penyimpangan seksual pada remaja. Penyebab timbulnya penyimpangan
seksual remaja antara lain adalah kurangnya pengetahuan dan pengertian orang
tua tentang cara pendidikan yang baik, banyak orang tua yang tidak memahami
agama yang dianutnya apalagi mengamalkannya.
2. Penyebab
Lingkungan di Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak menguntungkan juga mempengaruhi terjadinya
penyimpangan seksual. Kondisi tersebut antara lain minimnya fasilitas ruang
belajar sedangkan jumlah muridnya banyak sehingga mereka harus berdesak –
desakan duduk di dalam kelas. Anak merasa sangat dibatasi gerak– geriknya dan
merasa tertekan batinnya, kurang sekali kesempatan yang diberikan oleh sekolah untuk melakukan
ekspresi bebas, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Sebagai akibatnya, anak
jadi ikut–ikutan tidak mematuhi semua aturan, ingin jadi bebas liar, mau
berbuat semaunya sendiri, menjadi agresif. Juga suka melakukan perbuatan yang
tidak sesuai dengan norma sosial di luar sekolah untuk melampiaskan kedongkolan
dan frustasinya. Berdasarkan uraian
diatas, maka jelaslah bahwa betapa berat pengaruh pendidikan sekolah dalam
membentuk ahlak remaja baik dalam kehidupan materi maupun kehidupan iman, etika
dan spiritual mereka.
3. Pengaruh
Lingkungan Masyarakat.
Semakin dewasa anak semakin banyak kesempatan mereka bergaul dilingkungan
masyarakat. Lingkungan sekitarnya tidak selalu baik dan menguntungkan bagi pendidikan
dalam perkembangan anak. Kelompok orang dewasa dan asusila tersebut biasanya
terdiri atas gelandangan, tidak punya rumah dan pekerjaan yang tetap, malas bekerja
namun berambisi besar untuk hidup mewah dan bersenang– senang. Pola-pola
asusila ini sangat mudah menjalar pada remaja yang tidak mempunyai motivasi
untuk belajar dan meningkatkan kepribadiannya, sehingga mereka lebih bergairah
untuk melakukan eksperimen dalam dunia hitam yang dianggap penuh misteri namun sangat
menarik keremajaan mereka. Penyebab kenakalan remaja diantaranya adalah
a. Yang berasal dari remaja seperti
kemungkinan tidak beriman atau masih lemah imannya. Kurang tertanam jiwa beragama
dan aktivitasnya tidak tersalurkan, tidak mampu mengendalikan dorongan hawa
nafsunya dan gagal keinginan atau prestasi yang diharapkan.
b. Yang berasal
dari pengaruh lingkungan (pengaruh luar) seperti pengaruh–pengaruh lingkungan
keluarga, pengaruh pergaulan di sekolah
dan pengaruh lingkungan pergaulan masyarakat, pengaruh modernisasi.
c. Akibat merosotnya
akhlak, krisis keimanan.
0 komentar:
Posting Komentar