Pages

Senin, 26 November 2012

Pengetahuan : Penyimpangan Seksual



Kali ini saya akan memposting tentang penyimpangan seksual. Ini hanya sekedar pengetahuan. Mohon maaf kepada pembaca yang merasa tidak enak terhadap kalimat kalimat yang mengarah ke pornografi. Saya tidak bermaksud untuk memposting hal yang berbau negatif kepada anda. Tapi ini hanya sekedar pengetahuan sebagai antisipasi terhadap lingkungan sekitar. Check It Out!



Penyimpangan Seksual

Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Berikut ini macam-macam bentuk penyimpangan seksual:
1.  Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS.
2.  Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.
3.  Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan kemaluannyanya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
4.  Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual.
5.  Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan.
6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
7.  Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
8.  Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok
9.  Necrophilia/Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
10.Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
11.Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
12.Frotteurisme/Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
13.Gerontopilia
Adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia didesak oleh pasangannya maka ia semakin tidak berkutik, bahkan menjadi cemas. Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika ia telah bertemu dengan idamannya (kakek/nenek).

Sebab–sebab atau faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya tingkah laku itu dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pengaruh lingkungan keluarga
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan pondasi primer bagi perkembangan anak. Banyak bukti menyatakan bahwa tingkah laku asusila dan kriminal orang tua serta anggota keluarga lainnya memberikan dampak menular dan infeksius pada jiwa anak–anak. Keluarga merupakan sumber utama atau lingkungan yang utama penyebab kenakalan remaja yang berupa penyimpangan seksual pada remaja. Hal ini disebabkan karena anak itu hidup dan berkembang permulaan sekali dari pergaulan keluarga yaitu hubungan anak dengan anggota keluarga lain yang tinggal bersama–sama. Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik dan buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak, faktor keluarga yang menyebabkan penyimpangan seksual pada remaja. Penyebab timbulnya penyimpangan seksual remaja antara lain adalah kurangnya pengetahuan dan pengertian orang tua tentang cara pendidikan yang baik, banyak orang tua yang tidak memahami agama yang dianutnya apalagi mengamalkannya.

2. Penyebab Lingkungan di Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak menguntungkan juga mempengaruhi terjadinya penyimpangan seksual. Kondisi tersebut antara lain minimnya fasilitas ruang belajar sedangkan jumlah muridnya banyak sehingga mereka harus berdesak – desakan duduk di dalam kelas. Anak merasa sangat dibatasi gerak– geriknya dan merasa tertekan batinnya, kurang sekali kesempatan yang  diberikan oleh sekolah untuk melakukan ekspresi bebas, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Sebagai akibatnya, anak jadi ikut–ikutan tidak mematuhi semua aturan, ingin jadi bebas liar, mau berbuat semaunya sendiri, menjadi agresif. Juga suka melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan norma sosial di luar sekolah untuk melampiaskan kedongkolan dan frustasinya.  Berdasarkan uraian diatas, maka jelaslah bahwa betapa berat pengaruh pendidikan sekolah dalam membentuk ahlak remaja baik dalam kehidupan materi maupun kehidupan iman, etika dan spiritual mereka.

3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat.
Semakin dewasa anak semakin banyak kesempatan mereka bergaul dilingkungan masyarakat. Lingkungan sekitarnya tidak selalu baik dan menguntungkan bagi pendidikan dalam perkembangan anak. Kelompok orang dewasa dan asusila tersebut biasanya terdiri atas gelandangan, tidak punya rumah dan pekerjaan yang tetap, malas bekerja namun berambisi besar untuk hidup mewah dan bersenang– senang. Pola-pola asusila ini sangat mudah menjalar pada remaja yang tidak mempunyai motivasi untuk belajar dan meningkatkan kepribadiannya, sehingga mereka lebih bergairah untuk melakukan eksperimen dalam dunia hitam yang dianggap penuh misteri namun sangat menarik keremajaan mereka. Penyebab kenakalan remaja diantaranya adalah
a. Yang berasal dari remaja seperti kemungkinan tidak beriman atau masih lemah imannya. Kurang tertanam jiwa beragama dan aktivitasnya tidak tersalurkan, tidak mampu mengendalikan dorongan hawa nafsunya dan gagal keinginan atau prestasi yang diharapkan.
b.  Yang berasal dari pengaruh lingkungan (pengaruh luar) seperti pengaruh–pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh pergaulan di  sekolah dan pengaruh lingkungan pergaulan masyarakat, pengaruh modernisasi.
c. Akibat merosotnya akhlak, krisis keimanan.

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.