Hola sahabat blogger! Selamat datang kembali di blog
ini :)
Setelah sekitar satu tahun tidak pernah posting entry
lagi di blog ini, kali ini saya akan mem-posting tentang Metode Pendekatan dalam
Menjalankan Usaha. Dalam postingan kali ini, saya akan mencoba membahas dan
membandingkan secara singkat dua metode pendekatan dalam menjalankan usaha
yaitu Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma.
Apa itu Total Quality Management (TQM)? Apa
itu Six Sigma? Apa pengaruhnya terhadap usaha anda? Manakah metode yang lebih
baik? Apakah sebabnya? Mungkin itu beberapa pertanyaan yang ada di benak anda
setelah mendengar kata kata “Total Quality Mangement” dan “Six Sigma”. Ingin
tau jawabannya? Check this out!
Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
Tujuannya
adalah untuk menjamin bahwa pelanggan puas terhadap barang dan jasa yang
diberikan, serta menjamin bahwa tidak ada pihak yang dirugikan. Proses ini
bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula.
Six Sigma
Six Sigma adalah suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha untuk membangun keunggulan dalam persaingan melalui peningkatan proses
bisnis dengan mengurangi atau menghilangkan penyimpangan terhadap proses bisnis
yang ada.
Six Sigma merupakan suatu sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk
mencapai, memberi dukungan dan memaksimalkan proses usaha, yang berfokus pada
pemahaman akan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan fakta, data serta terus
menerus memperhatikan peraturan, perbaikan dan mengkaji ulang proses usaha.
Tujuan dari Six Sigma ini tidak hanya mencapai level Sigma tertentu saja tetapi
lebih pada peningkatan kemampuan perusahaan. Six Sigma akan berupaya untuk
memperhatikan kesesuaian antara kinerja produk atau jasa yang dihasilkan dengan
kebutuhan pelanggan.
Perbedaan antara Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma
Meskipun tampak terlihat sama secara
kasat mata, namun sebenarnya ada perbedaan penting antara Six Sigma dan TQM
yaitu, TQM hanya memberikan petunjuk secara umum (sesuai dengan istilah
manajemen yg digunakan dalam TQM). Petunjuk untuk TQM begitu umumnya sehingga
hanya seorang pemimpin bisnis yg berbakat yg mampu menterjemahkan TQM dalam
operasional sehari-hari. Secara singkat, TQM hanya memberikan petunjuk
filosofis tentang menjaga dan meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk
membuktikan keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas. Dalam hal ini, Six
Sigma terlihat jauh lebih efisien jika diterapkan sebagai pendekatan dalam
menjalankan usaha.
Berikut beberapa kelemahan TQM jika dibandingkan dengan Six
Sigma.
- Kualitas
terlihat seperti aktivitas sampingan, terpisah dari isu kunci dari strategi
usaha dan kinerja. Pada banyak organisasi, kualitas dirasakan bersifat temporer
dan apabila pemimpin yang memprakarsainya meninggalkan perusahaan, kualitas
kemudian diabaikan.
- TQM
merupakan aktivitas yang bersifat hanya di dalam departemen-departemen di
banyak perusahaan. Masing-masing departemen mempunyai kebijakannya secara
sendiri-sendiri, sehingga tidak mencakup keseluruhan organisasi.
- TQM
mengajarkan perkembangan yang sedikit, bukan perkembangan secara radikal.
Sekarang anda sudah tau kan dua metode pendekatan dalam menjalankan usaha? Semoga anda kelak bisa menentukan mana metode yang sangat cocok untuk anda dan usaha anda.
Saya harap tulisan ini bermanfaat bagi anda para pembaca sekalian. Sampai jumpa pada postingan berikutnya di nauvalpratikto.blogspot.com :)
janfgan lupa difollowla kak
BalasHapus