Kali
ini saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan Sistem Operasi Linux
Ubuntu. Seperti yang kita tau, Linux merupakan salah satu Sistem Operasi untuk
Laptop maupun Komputer yang berbasis Freeware. Yang artinya Sistem Operasi
tersebut free alias gratis tis tis
tis untuk siapapun. Kita bisa mendownloadnya secara langsung di Internet dan
menginstallnya sendiri.
Linux sendiri juga sudah menyediakan beberapa pilihan
download yang disesuaikan dengan spesifikasi komputer atau laptop anda. Linux memiliki
banyak versi yang dikembangkan. Tapi untuk kali ini, saya mencoba memakai Linux
Ubuntu meskipun sebenarnya Linux Mint mendapat rating lebih tinggi dari Linux
Ubuntu. Ini pertama kalinya saya memakai Linux Ubuntu setelah sebelumnya saya
telah begitu akrab dengan Windows dari Microsoft dan telah kenal dengan Macintosh
dari Apple.
Langsung
saja, untuk User Interface masih sama seperti Linux versi sebelumnya. Kebetulan
yang saya gunakan disini adalah Linux Ubuntu 14.04.1 LTS. Cukup bersahabat
untuk pemula seperti kita. Tapi jika dibandingkan dengan Windows, Windows
terlihat lebih mudah diakses dan dipahami dibanding Ubuntu. Sekilas, Ubuntu
terlihat lebih mirip dengan Macintosh. Mungkin bagi anda pengguna Macbook dari
Apple tidak akan mengalami banyak kesulitan saat mencoba mengoperasikan Ubuntu.
Yang saya gunakan adalah Linux Ubuntu Original tanpa kustomisasi sebelumnya.
Untuk
aplikasi Office nya, Linux
menggunakan LibreOffice sebagai
software bawaan. Disini saya mendapat banyak kesulitan dalam mengoperasikannya.
LibreOffice lebih mirip MicrosoftOffice2003 dimana belum memakai
menu pop-up. Banyak ikon ikon di LibreOffice
yang terlihat asing dan berbeda dengan MicrosoftOffice.
Tidak seperti di MicrosoftOffice, ketika
kita ingin membuat formula matematika, kita harus mengejakannya di lembaran
terpisah, tidak jadi satu dengan software pengolah kata atau yang lainnya. Jika
merasa kurang cocok dengan ini, mungkin kita bisa saja mengganti LibreOffice dengan software Office yang lain seperi OpenOffice atau yang lainnya.
Dari
segi aplikasi pihak ketiga, Linux masih kalah jauh dari Microsoft. Tidak semua
software atau aplikasi bisa diinstall atau dijalankan di Linux. Hanya beberapa
aplikasi saja. Hal ini tentu menyulitkan bagi pengguna Windows yang baru saja
bermigrasi ke Linux karena terbatasnya jumlah aplikasi yang bisa di jalankan di
Linux. Begitu juga file file yang ada di harddisk anda, tidak semuanya bisa
terbaca. Linux mungkin membutuhkan beberapa plug-in tembahan agar bisa membaca
file itu.
Dari
segi keamanan, Linux bisa dibilang more protective
than windows. Tidak semua virus bisa menginfeksi file di Linux. Bahkan
hampir sebagian besar. Ini disbabkan jika sabuah virus sudah meninfeksi salah
satu file Linux, maka ia tidak akan menularkan kepada file yang disekitarnya.
Terlebih lagi virus dari Windows,
tidak akan bisa menginfeksi Linux.
Jadi
kesimpulannya, setelah saya mencoba menggunakan OS Linux Ubuntu, saya mengalami
kesulitan dalam mengoperasikannya. UI yang berbeda dengan Windows adalah salah satu penyebab besar saya sulit
mengoperasikannya karena sudah terbiasa dengan Windows. Sebenarnya, UI nya
sangat simple tapi minim keterangan jadi sedikit membingunkan. Terbatasnya
aplikasi yang kompatibel dengan Linux juga salah satu kelemahan Linux. Bagi
para Windows User, migrasi ke Linux akan terasa sedikit lama dalam beradaptasi.
Bukan dalam penggunaan Linux-nya, melainkan sotware didalamnya. Tapi bagi para Macintosh
User, mencoba menjadi Linux User mungkin tidak terasa sulit karena bentuk
tampilan dan pengoperasian yang hampir mirip.
Meskipun disini saya terlihat lebih memihak Windows, tapi sebenarnya saya lebih mendukung Linux karena pengoperasiannya yang lebih smooth dibanding windows. UI nya lebih terlihat simpel dan tidak terlalu ramai meskipun butuh waktu untuk memahaminya.
0 komentar:
Posting Komentar